Thursday, December 11, 2008

Kisah dari Salalah: (20) Sinkhole (Tawi Attayr) dan mata air (Ain Razat)

Dihari ke 5 kunjungan ke wilayah Salalah ini, giliran Bamby untuk memilih tujuan dan memandu ke tujuan tsb. Maksudnya adalah untuk latihan.

Bamby jadi lebih aktif membolak balik buku-buku panduan yang kami bawa, yaitu: Oman Off Road (Explorer) dan Off Road in the Sultanate of Oman (Motivate Publishing) berikut map-map yg ada.

Akhirnya ia usul agar pagi itu kami mengunjungi sebuah sinkhole di Tawi Attayr dan kemudian dilanjutkan ke mata air di Ain Razat.

Singkat cerita kami mencapai sinkhole di Tawi Attayr (k.l. 20 km sebelah Timur Salalah) yg dalam buku Oman Off-road disebutkan berdiameter 150 meter dan berkedalaman 211 meter.

Ada rasa ngeri untuk berada dekat-dekat dengan tepi lubang yang dalam itu. Jadi kami tidak berusaha untuk mengikuti jalan setapak yang turun ke kedalaman 80 meter dari dasar lubang.

Penduduk setempat menyebut sink hole ini dengan kata-kata yg berarti well of the birds, karena banyak burung bersarang di dalamnya.

Entah bagaimana lubang dalam ini bisa terbentuk secara geologi. Dan apa saja yang bisa ditemukan didasarnya bila eksplorasi dilakukan.

Note: Saat tulisan ini dibuat, skeleton seekor apatosurus (d/h brontosaurus) yang dinamai Einstein sedang dipamerkan di Arrival Hall Abu Dhabi International Airport. Skeleton Einstein ditemukan di dalam sebuah sinkhole di Dakota - USA dalam keadan 85% lengkap. Rupanya apatosurus muda itu terjerumus ke dalam sinkhole tsb. k.l. 140 juta tahun yl.

Saat kami berkunjung, tempat parkir dan pavementnya sedang di upgrade. Tentu nantinya bakal lebih nyaman dikunjungi.

Sebenarnya ada satu obyek menarik lainnya di Tawi Attayr, yaitu anti gravity spot. Konon banyak orang yang mengalami mobilnya menggelinding naik meskipun gear (versnelling) di posisi netral. Kecepatannya bisa mencapai 40 km / jam.

Tetapi obyek tsb. terlewatkan. Mudah2an next time bisa kami coba juga fenomena tsb. Penasaran sih.

Perjalanan kami teruskan ke Barat ke mata air Ain Razat. Tetapi karena salah belok, jadi menyusuri pebukitan yang hijau disebelah utara Wadi Darbat.

Tampak beberapa ekor sapi merumput ditepi jalan. Mungkin mereka ini adalah keturunan sapi yang didatangkan dari Kenya setelah suasana menjadi damai (pasca pemberontakan) di Dhofar mountains thn 1970 an. Sapi-sapi ini tidak sebesar sapi Australia dll. yang ketika dulu dicoba didatangkan ternyata tidak cocok (terlalu banyak memerlukan pakan - yg juga perlu diimpor).

Ain Razat terletak sedikit di sebelah Timur Salalah. Rupanya site itu merupakan tempat rekreasi yang favorit juga bagi penduduk Oman.

Kolam airnya cukup jernih dan tempatnya terkesan resik. Sayang ada papan peringatan dilarang berenang, karena bahaya cacing bilhariazis.

Setelah lesehan makan siang di Ain Razat, kami kembali ke Salalah: Mobilnya perlu dicuci ...

(Bersambung)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home