Dihari keberangkatan, check list semua keperluan kami periksa lagi.
Thanks to Esther yang selalu concern tentang kesiapan
(dan kekinclongan) kendaraan,
seminggu sebelumnya Toyota Prado VX kami sdh diperiksakan
di ADNOC Service Station - Musrif.
Keempat roda di gilir / putar dan berikut roda serep
diperiksa tekanan anginnya. Semua minyak-minyak nya diperiksa.
Air semprot pembersih kaca depan belakang diisi.
Ada 30 points yang dicheck ADNOC station tsb. dalam
satu paket pemeriksaan untuk perjalanan jarak jauh.
Kendaraan 4000 cc - 4WD ini perlu disiapkan juga
untuk memasuki Wadi's (Creeks) dan nanjak ke
Jabal Al Ahdar (Nizwa).
Saya juga minta 4 baut yg mengikat baggage rack diperiksa lagi.
Maklum, kalau lepas di jalan, kami bisa berabe kehilangan tenda,
sleeping bags, 'kursi sutradara' dan yang terpenting
pakaian luar dan dalam ............
Check listnya cukup panjang, karena kali ini
kami berangkat semobil / sendiri. Teman-teman lain sedang
mudik ke Indonesia atau terhalangan acara/kendala lain
untuk bergabung. Dan baru kali ini akan memasuki wilayah
Oman Selatan.
Resiko rusak / mogok / nyasar sendirian di tengah gurun tetap ada.
(Murphy Law: When thing will go wrong, it will go wrong).
Listnya mencakup: asuransi kendaraan yg berlaku
untuk Oman. Validity credit cards. Back up mobile phones,
chargers, Back up SIM cards, extra prepaid pulse, Camera,
Memory cards, baterai camera cadangan, camera battery chargers,
lampu senter.
Back up kaca mata minus, kaca mata renang minus,
Pakaian renang (tidak minus), pop corn
(utk menyibuk kan mulut - tanpa resiko jadi gendut),
permen Kopiko anti ngantuk.
Lalu Aqua merek Al Ain dan Odol merek Sensodyne (nah lho).
Tikar, bantal favorit Esther, kaos kaki penghangat favorit,
selimut, baju hangat, swiss army knife,
sekop lipat ala army, heavy duty tape, band aids,
topi favorit souvenir dari 'restoran the Peak, Bandung'.
Kalau ditambah bekal bahan makanan, list nya tambah
panjang lagi. Dari beras sampai ikan teri favorit ....
Rupa-rupa vitamin (buat sopir alipu), salon pas, obat pusing,
obat perut, obat anti kolesterol. Juga obat wangi dan obat cantik.
Maklum, di perjalanan ini kami akan selalu memperkenalkan diri
sebagai warga Indonesia tercinta. Jadi harus representatif dong ...
Pampers tidak perlu bawa, karena anak semata wayang kami
sekarang sudah besar (175 cm / 100 kg). Bayangkan,
kalau matanya sebesar itu, seberapa besar wayang nya .....
Yang sangat penting di list kami adalah SIM saya, SIM Esther,
STNK / Kartu registrasi mobil, GPS Garmin Nuvi 200W, berikut kabel
chargernya.
Buku panduan perjalanan: Oman Off Road in Oman (Explorer),
Off Road in Sultanate Oman, Oman Guides for Visitors & Residence.
Confirmation numbers / phone numbers
hotel2 di Nizwa, Ghaftain, Salalah dan Seeb / Muscate.
Tentu saja kami bawa uang Omani Riyals dan uang UAE Dirhams
secukupnya. Kami sudah tukar dengan kurs 1 UAE Dirham =
1.01 Omani Riyals (1 USD = 3.66 UAE Dirhams).
Check list terakhir: Matikan water heaters, cabut / unplug power cable
TV, computer dll di rumah yg akan ditinggalkan dan do'a bersama
sebelum kami keluar pintu rumah:
Ya Allah,
jadikanlah perjalanan ini suatu perjalanan yang barokah .....
Amin.
Pk 10.00 AM, mobil kami mulai bergerak ke Barat,
menuju kota Al Ain dan seterusnya ke Omani border.
Saya nyopir. Bamby bantu navigating di kursi depan.
Esther masih sibuk beres-beres di kursi belakang
dan siap nyuply roti / minuman.
Semakin lama kami melaju semakin cepat di jalan mulus,
lebar dan kosong. Ditambah suspensi dan cruise control
dari Prado Full Range ini, nyopir menjadi tugas
yang nikmat ............
Mudah-mudahan urusan di border lancar.
(bersambung - insyaallah)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home